Aksara dan Telinga
Aksara dan Telinga Kukira mulut tercipta Bukan untuk mengada-ada Sungguh malang gerombolan aksara Lemas menangis kehilangan rasa Dan kini mereka pun menjelma Terbujur kaku tak berdaya Perlahan memudar, perlahan menghilang Gugur tanpa ada yang mengenang Kukira telinga hadir Tak hanya untuk mengenal takdir Sejatinya ia berhak tahu Yang tak tersampaikan sedari dulu Nyatanya ia tak peduli Dengan apa apa yang telah terjadi Yang ada ia malah tak sabar Menunggu apa yang ingin ia dengar Dan kini ada aku Representasi dari aksara Dan ada kau Berdiri mewakili telinga Tak banyak yang aku pinta Hanya satu menit untuk bicara Kurasa tak ada